TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. per hari ini memangkas suku bunga deposito rupiahnya menjadi 2,85 persen per tahun. Bunga ini berlaku untuk seluruh tier simpanan dan tenor.
Penurunan tersebut adalah kali kedua yang dilakukan emiten berkode saham BBCA pada bulan Maret. Sebelumnya, pada 1 Maret lalu, BCA memangkas suku bunga deposito sebesar 10 basis poin dari bunga deposito rupiah sebelumnya yang sebesar 3 persen menjadi 2,9 persen.
Untuk suku bunga deposito valas tidak berubah sejak 1 Maret 2021. Suku bunga deposito valas berbentuk dolar AS di BCA dipatok di kisaran 0,13 persen - 0,33 persen per tahun.
Adapun suku bunga deposito BCA ini tercatat telah turun bertahap sejak Januari 2019 yang berada di angka 5,75 persen. Level suku bunga saat ini tercatat lebih rendah dari rekor suku bunga deposito BCA terendah 4 persen pada Desember 2017.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya mengatakan posisi suku bunga deposito yang rendah sudah sangat cocok untuk kondisi likuiditas dan kepercayaan nasabah saat ini. Dengan bunga deposito rendah, menurut dia, semakin banyak debitur pembiayaan yang membutuhkan suku bunga lebih rendah yang bakal terbantu.
Lalu bagaimana bunga deposito di tiga bank BUMN saat ini?
Untuk BNI, suku bunga deposito rupiah belum berubah sejak 4 Januari 2021 di angka 3,25 persen untuk nilai simpanan di bawah Rp 100 juta hingga di bawah Rp50 miliar di semua jangka waktu.